Udah lama nggak nge-blog. Bukan karena bosen kayak abang sih, tapi emang nggak ada topik baru aja ;p

Salah satu teman dekatku mau menikah. Eh tepatnya, dia dan pacarnya sudah mengumpulkan guts to talk about their plan to get married openly. Ternyata mereka sehati... Dua2nya emang ingin menikah. Bagus lah, happy for them :)

Tapi sekarang masalahnya adalah perbedaan agama mereka. Yang satu Islam, yang satu Katolik. Minggu lalu, mantan pacarku (ehem) menikah dengan kondisi yang serupa, yang satu Islam yang satu Katolik. Hari pertama akad nikah, hari berikutnya pemberkatan nikah di gereja + resepsi. Hmmm....

Lalu pasangan temanku ini, mau mengusahakan pernikahan yang serupa itu. Ternyata mereka menemukan caranya, yang mana, katanya pernikahan beda agama seperti itu SAH secara Islam maupun Katolik. What's next for them, adalah meyakinkan orangtua mereka.

Anyways, turut bergembira. Karena mereka sepertinya bahagia deh...

Aduh, gue nulis nggak ada point-nya banget sih...

Feb

sumbang saran dari yang udah menikah nih: dalam perjalanan hidup pernikahan nanti pasti ada masa ketika jalan terasa sulit dan perlu pertolongan 'pihak ketiga'. biasanya tidak ada pihak ketiga lain di dunia yang bisa menolong. nah, mulai deh liat ke 'atas', ketika dua tangan yg lemah berpegang berdua dengan iman yang sama kepada 'Pihak Ketiga' tersebut pasrah dan berserah, selalu saja ada 'keajaiban'-kekuatan yang timbul. Saya cuma kepikiran, bagaimana berjalan di saat yang sulit bagi dua orang yg katanya menjadi satu tapi berbeda 'iman'.
Kalau berjalan lagi senang, memang semua bisa terlihat mudah.

ah kawan, sebegitu sulitkan bagiNya untuk memberikan satu pasangan saja buat kita?

hmm titip congratulation buat temenlo aje deh