ombusombus ver. 2.0

Thursday, December 07, 2006

Dunia kecil dan Aa Gym

Jaman sekarang kabar sedikit aja udah bisa nyebar kemana mana dalam sekejap. Si Fauzi temen di kantor suka iseng bikin tulisan buat seneng2 aja. Kali ini nulis tentang chating imajiner dengan si AA yang lagi heboh dengan Poligaminya. Kemaren di posting di milis internal, besoknya gue bisa dapet email ini entah forward dari mana tau. Pas lagi jalan di mobil tadi, lebih gilanya, Si Ari Daging Prambors tau tau lagi baca email ini lagi.
Warakadah!! betapa cepat kabar melesat. Bentar lagi ini email pasti udah di AA Gym, mungkin dibahas di Pengajian, Kampus dan di bikin diskusi or seminar serius or bisa jadi narasumber masalah Poligami.. padahal gue tau banget, ini tulisan dibuat sambil ketawa2 dan makan somai.

====

Aa_online : Assalamualaikum ?
f_rachmanto : Waalaikumsalaam ?
f_rachmanto : Aa .. lama gak online nih, ? kemana aja
?
Aa_online : Ah ? Aa mah disini aja, Kang Oji kumaha
damang?
f_rachmanto : Baik A, kumaha bulan madu? :-)
Aa_online : Ah, eta deuy, eta deuy ? hehehe ?
f_rachmanto : Sori A, habis kaget nih Aa nikah lagi
Aa_online : Aduh kenapa atuh musti kaget segala. Kan
berpoligami teh diijinkan Allah.
f_rachmanto : Diijinkan lho A, bukan diwajibkan
Aa_online : Betul. Hukumnya sunnah.
f_rachmanto : Kenapa sih A, nikah lagi?
Aa_online : Aduuh ini lagi pertanyaanya ? Kumaha nya
ngajawabnya?
f_rachmanto : Apa ada yg kurang dari Teteh?
Aa_online : Wah, insyaAllah bukan karena itu, Teteh
itu wanita yang sangat luar biasa.
f_rachmanto : Jadi kenapa?
Aa_online : Begini, pernikahan Aa yang kedua ini latar
belakangnya ya sama saja dengan alasan orang lain
menikah. Kang Oji dulu kenapa menikah?
f_rachmanto : Mmmm ? Karena saya dan istri saling
cinta, dan pengen hidup bareng membangun keluarga yang
sakinah?
Aa_online : Begitu juga Aa dengan pernikahan kedua
ini.
f_rachmanto : Tapi Aa kan bisa menyakiti hati Teteh.
Apalagi anak-anak Aa. Anak mana sih yang rela Ayahnya
nikah lagi.
Aa_online : Yah, saya juga katakan ini bukan keputusan
mudah. Saya mohon maaf sama Teteh dan anak-anak saya,
jika keputusan ini tidak enak buat mereka. Namun saya
juga berharap ini bisa jadi hikmah bagi mereka untuk
melatih keikhlasan mereka. Dan alhamdulillah Teteh dan
anak-anak dapat menerima ?
f_rachmanto : Maaf nih A, kok tega menyakiti hati
orang yang kita cintai?
Aa_online : Sudah tentu saya tidak tega, tapi ?
f_rachmanto : Kalau tidak tega kenapa tetap
dilaksanakan?
Aa_online : Begini, karena ada tujuan yang menurut Aa
insyaAllah baik. Dan Aa yakin keluarga Aa akan dapat
ikhlas menerima keputusan Aa.
f_rachmanto : Maaf A, apakah ini untuk kepuasan seks?
Aa_online : Semua pernikahan bukan nya selalu ada
aspek seks? Namun seks tentu bukan satu2 nya aspek dan
bukan yang paling utama.
Aa_online : Salah satu hikmah pernikahan adalah untuk
mencegah manusia dari kerusakan akibat perilaku seks
seperti binatang. Kang Oji bisa lihat perilaku
saudara-saudara kita dewasa ini yang lama-lama
menganggap seks diluar nikah bukan hal terlarang. Ini
harus diluruskan ?
f_rachmanto : Dengan poligami?
f_rachmanto : Bukan kah nanti jadi nya poligami iya,
zina jalan terus ?
Aa_online : Yah kalo masalah zina mah, kalo moral
orangnya sudah mengizinkan zina ya bagaimana ya? Tapi
ada pandangan juga nih. Barangkali masyarakat kita
sekarang juga yang mengkondisikan perzinahan.
f_rachmanto : Maksud Aa?
Aa_online : Yah, masyarakat sekarang kan semakin
permisif terhadap hubungan laki-laki dan perempuan,
semakin menganggap lembaga keluarga tidak penting,
menganggap lembaga pernikahan tidak penting. Sementara
namanya dorongan hubungan seks adalah sesuatu yang
alamiah dan pasti terjadi. Paham maksud Aa?
f_rachmanto : Rada ngantuk sih A, tapi paham lah.
f_rachmanto : Ya jujur aja sih, kalau sekarang kita
denger sepasang laki-laki perempuan tinggal bersama
tanpa menikah dianggap semakin biasa.
Aa_online : Padahal dulu enggak
f_rachmanto : Ya ? dulu nya itu tabu.
Aa_online : Demikian pula poligami
f_rachmanto : Halahh ? belok nya jago bener :-)
Aa_online : Hehehe bukan begitu. Ini kenyataan. Coba
kita perhatikan dalam sejarah. Orang jaman dulu
mempraktekkan poligami. Bahkan kalau tingkatannya raja
atau bangsawan, istrinya bisa ratusan ?
f_rachmanto : Dulu dianggap biasa, sekarang dianggap
tabu.
Aa_online : Betul
f_rachmanto : Itukan dulu Aa
Aa_online : Betul, maksud Aa cuma ingin kasih gambaran
bahwa pandangan masyarakat bisa berubah.
f_rachmanto : Tapi Aa, kenapa kita selalu melupakan
konteks "adil" dalam ketentuan berpoligami.
f_rachmanto : Maksud saya, kalau istri pertama sampai
merasa tidak ridha saja kan sudah tidak adil. Saya
pernah baca sih, ada beberapa istri yang dari awal
ikhlas suami nya menikah lagi, bahkan membantu
mencarikan istri baru. Tapi kan angkanya sangat
sedikit. Artinya, poligami baru bisa dilaksanakan
dalam kondisi yang hampir mustahil.
Aa_online : Tapi mungkin
f_rachmanto : Ya ?
Aa_online : Apa tidak mungkin ada istri yang ikhlas
suaminya menikah lagi karena sesuatu hal, katakan yang
sifatnya darurat?
f_rachmanto : Ya mungkin saja, tapi kecil
Aa_online : Tetap saja mungkin.
Aa_online : Dan hukum agama dimaksudkan untuk memberi
jalan keluar bagi hal yang mungkin tadi.
f_rachmanto : OK Aa, saya tidak pernah mempertanyakan
legalitas berpoligami. Tertulis dalam teks dengan
sangat jelas itu diperbolehkan.
f_rachmanto : Tapi bukankah sesuatu yang boleh belum
tentu baik.
Aa_online : Misalnya ?
f_rachmanto : Misalnya saya membeli mobil mewah
sementara saudara-saudara saya ada yang putus sekolah
karena kurang biaya, terjepit hutang, atau bahkan
kelaparan ..
f_rachmanto : Beli mobil pake uang saya sendiri,
halal, ya boleh dong. Tapi tidak baik saya lakukan
karena akan menyakiti hati saudara-saudara saya ?
Aa_online : Membeli mobil tadi "tidak baik" ukuran nya
apa? Dibandingkan dengan apa?
f_rachmanto : Dibanding dengan misalnya menyedekahkan
uang saya tadi ?
Aa_online : Setuju. Nah, kalau dibanding dengan
menggunakan uang tadi untuk berjudi di kasino?
f_rachmanto : Ya lebih baik beli mobil.
Aa_online : Sangat relatif ya?
f_rachmanto : Hmm ? ya.
Aa_online : Jadi itu semua akan sangat subyektif, dan
sangat tergantung konteks. Tidak bisa dihakimi secara
hitam-putih begitu saja. Dari satu kasus dengan kasus
lain akan berbeda.
Aa_online : Poligami itu seperti pintu darurat di
sebuah pesawat. Boleh digunakan, kalau memang keadaan
mengharuskan. Tapi juga jangan digunakan kalau
pesawatnya baik-baik saja. Jadi harus tahu ilmunya.
f_rachmanto : Hehehe ? memang pernikahan Aa sama Teteh
tidak baik2 saja ..
Aa_online : Tuh kan ? kalo ini mah jadi ngegosip
f_rachmanto : Iya sori Aa, becanda. Thanks
penjelasannya.
f_rachmanto : BTW ini lagi online di Daarut Tauhid A?
Aa_online : Daarut Tauhid?
f_rachmanto : Lho? Ini Aa Gym kan?
Aa_online : Aduh Ji! Ini saya mah Aa Gino, temen kerja
kamu dulu ?
f_rachmanto : Astaghafirullah ? kirain dari tadi tuh
Aa Gym ?
(fr)


Serius banget bacanya.......he.....he......he.....
Have a nice day guys.............

Wassalam,
=========
posted by .. at 11:19 PM

0 Comments:

Add a comment